Kumpulan Puisi Chairil Anwar

Senin, 26 Maret 2012

chairil anwar
Dalam dunia sastra Indonesia, siapa yang tak kenal dengan sosok yang satu ini. Chairil Anwar lahir di Medan 26 Juli 1922 sebagai anak tunggal dari pasangan Toeloes dan Saleha. "Si Binatang Jalang" ini mulai mengenal dunia sastra semenjak ia pindah ke Jakarta karena perceraian orang tuanya. Hari-harinya semasa kecil banyak dihabiskan untuk membaca karya-karya pengarang internasional seperti Rainer M. Rilke, W.H. Auden, Archibald MacLeish, H. Marsman, J. Slaurhoff dan Edgar du Perron. Penulis-penulis inilah yang sangat mempengaruhi karya sastra Chairil Anwar. Selama masa hidupnya yang hanya sampai usia kurang dari 27 tahun, Chairil Anwar mampu menciptakan puisi-puisi yang begitu indah dan banyak mempengaruhi kesustatraan Indonesia pada umumnya. Dengan karya-karya yang diciptakannya, Chairil Anwar telah mampu mewujudkan cita-citanya "hidup seribu tahun lagi" karena karya-karya itu tak akan habis ditelan masa. Berikut ini bebrapa puisi karya Chairil Anwar yang sedikit saya ketahui antara lain:

Aku

Kalau sampai waktuku
'Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau

Tak perlu sedu sedan itu

Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang

Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri

Dan aku akan lebih tidak perduli

Aku mau hidup seribu tahun lagi



Derai Derai Cemara

cemara menderai sampai jauh
terasa hari akan jadi malam
ada beberapa dahan di tingkap merapuh
dipukul angin yang terpendam

aku sekarang orangnya bisa tahan
sudah berapa waktu bukan kanak lagi
tapi dulu memang ada suatu bahan
yang bukan dasar perhitungan kini

hidup hanya menunda kekalahan
tambah terasing dari cinta sekolah rendah
dan tahu, ada yang tetap tidak terucapkan
sebelum pada akhirnya kita menyerah



Sajak Putih

Bersandar pada tari warna pelangi
Kau depanku bertudung sutra senja
Di hitam matamu kembang mawar dan melati
Harum rambutmu mengalun bergelut senda

Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba
Meriak muka air kolam jiwa
Dan dalam dadaku memerdu lagu
Menarik menari seluruh aku

Hidup dari hidupku, pintu terbuka
Selama matamu bagiku menengadah
Selama kau darah mengalir dari luka
Antara kita Mati datang tidak membelah



Krawang-Bekasi

Kami yang kini terbaring antara Krawang-Bekasi
tidak bisa teriak "Merdeka" dan angkat senjata lagi.
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami,
terbayang kami maju dan mendegap hati ?

Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu.
Kenang, kenanglah kami.

Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa

Kami cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan

Atau jiwa kami melayang untuk kemerdekaan kemenangan dan harapan
atau tidak untuk apa-apa,
Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkata
Kaulah sekarang yang berkata

Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika ada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak

Kenang, kenanglah kami
Teruskan, teruskan jiwa kami
Menjaga Bung Karno
menjaga Bung Hatta
menjaga Bung Sjahrir

Kami sekarang mayat
Berikan kami arti
Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian

Kenang, kenanglah kami
yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
Beribu kami terbaring antara Krawang-Bekasi



Yang Terampas dan Yang Putus

kelam dan angin lalu mempesiang diriku,
menggigir juga ruang di mana dia yang kuingin,
malam tambah merasuk, rimba jadi semati tugu

di Karet, di Karet (daerahku y.a.d) sampai juga deru dingin

aku berbenah dalam kamar, dalam diriku jika kau datang
dan aku bisa lagi lepaskan kisah baru padamu;
tapi kini hanya tangan yang bergerak lantang

tubuhku diam dan sendiri, cerita dan peristiwa berlalu beku



Prajurit Jaga Malam

Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu ?
Pemuda-pemuda yang lincah yang tua-tua keras,
bermata tajam
Mimpinya kemerdekaan bintang-bintangnya
kepastian
ada di sisiku selama menjaga daerah mati ini
Aku suka pada mereka yang berani hidup
Aku suka pada mereka yang masuk menemu malam
Malam yang berwangi mimpi, terlucut debu......
Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu !



Puisi Kehidupan

Hari hari lewat, pelan tapi pasti
Hari ini aku menuju satu puncak tangga yang baru
Karena aku akan membuka lembaran baru
Untuk sisa jatah umurku yang baru
Daun gugur satu-satu
Semua terjadi karena ijin Allah
Umurku bertambah satu-satu
Semua terjadi karena ijin Allah

Tapi… coba aku tengok kebelakang
Ternyata aku masih banyak berhutang
Ya, berhutang pada diriku
Karena ibadahku masih pas-pasan

Kuraba dahiku
Astagfirullah, sujudku masih jauh dari khusyuk
Kutimbang keinginanku….
Hmm… masih lebih besar duniawiku

Ya Allah
Akankah aku masih bertemu tanggal dan bulan yang sama di tahun depan?
Akankah aku masih merasakan rasa ini pada tanggal dan bulan yang sama di tahun depan?
Masihkah aku diberi kesempatan?

Ya Allah….
Tetes airmataku adalah tanda kelemahanku
Rasa sedih yang mendalam adalah penyesalanku
Astagfirullah…

Jika Engkau ijinkan hamba bertemu tahun depan
Ijinkan hambaMU ini, mulai hari ini lebih khusyuk dalam ibadah…
Timbangan dunia dan akhirat hamba seimbang…
Sehingga hamba bisa sempurna sebagai khalifahMu…

Hamba sangat ingin melihat wajahMu di sana…
Hamba sangat ingin melihat senyumMu di sana…
Ya Allah,
Ijikanlah



Malam

Mulai kelam
belum buntu malam
kami masih berjaga
--Thermopylae?-
- jagal tidak dikenal ? -
tapi nanti
sebelum siang membentang
kami sudah tenggelam hilang



Diponegoro

Di masa pembangunan ini
tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api

Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali.
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati.

MAJU

Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu.

Sekali berarti
Sudah itu mati.

MAJU

Bagimu Negeri
Menyediakan api.

Punah di atas menghamba
Binasa di atas ditindas
Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai

Maju
Serbu
Serang
Terjang



Persetujuan Dengan Bung Karno

Ayo ! Bung Karno kasi tangan mari kita bikin janji
Aku sudah cukup lama dengan bicaramu
dipanggang diatas apimu, digarami lautmu
Dari mulai tgl. 17 Agustus 1945
Aku melangkah ke depan berada rapat di sisimu
Aku sekarang api aku sekarang laut

Bung Karno ! Kau dan aku satu zat satu urat
Di zatmu di zatku kapal-kapal kita berlayar
Di uratmu di uratku kapal-kapal kita bertolak & berlabuh



Penerimaan

Kalau kau mau kuterima kau kembali
Dengan sepenuh hati

Aku masih tetap sendiri

Kutahu kau bukan yang dulu lagi
Bak kembang sari sudah terbagi

Jangan tunduk! Tentang aku dengan berani

Kalau kau mau kuterima kembali
Untukku sendiri tapi

Sedang dengan cermin aku enggan berbagi.



Hampa

kepada sri

Sepi di luar. Sepi menekan mendesak.
Lurus kaku pohonan. Tak bergerak
Sampai ke puncak. Sepi memagut,
Tak satu kuasa melepas-renggut
Segala menanti. Menanti. Menanti.
Sepi.
Tambah ini menanti jadi mencekik
Memberat-mencekung punda
Sampai binasa segala. Belum apa-apa
Udara bertuba. Setan bertempik
Ini sepi terus ada. Dan menanti.



Cintaku Jauh di Pulau

Cintaku jauh di pulau,
gadis manis, sekarang iseng sendiri

Perahu melancar, bulan memancar,
di leher kukalungkan ole-ole buat si pacar.
angin membantu, laut terang, tapi terasa
aku tidak 'kan sampai padanya.

Di air yang tenang, di angin mendayu,
di perasaan penghabisan segala melaju
Ajal bertakhta, sambil berkata:
"Tujukan perahu ke pangkuanku saja,"

Amboi! Jalan sudah bertahun ku tempuh!
Perahu yang bersama 'kan merapuh!
Mengapa Ajal memanggil dulu
Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?!

Manisku jauh di pulau,
kalau 'ku mati, dia mati iseng sendiri.



Doa

kepada pemeluk teguh

Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut namamu

Biar susah sungguh
mengingat Kau penuh seluruh

cayaMu panas suci
tinggal kerdip lilin di kelam sunyi

Tuhanku

aku hilang bentuk
remuk

Tuhanku

aku mengembara di negeri asing

Tuhanku
di pintuMu aku mengetuk
aku tidak bisa berpaling



Senja di Pelabuhan Kecil

Ini kali tidak ada yang mencari cinta
di antara gudang, rumah tua, pada cerita
tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut
menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut

Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang
menyinggung muram, desir hari lari berenang
menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.

Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
menyisir semenanjung, masih pengap harap
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap



Malam di Pegunungan

Aku berpikir: Bulan inikah yang membikin dingin,
Jadi pucat rumah dan kaku pohonan?
Sekali ini aku terlalu sangat dapat jawab kepingin:
Eh, ada bocah cilik main kejaran dengan bayangan!


Description: kumpulan puisi chairil anwar, karya sastra chairil anwar, chairil anwar

»Baca selengkapnya...

50 Makanan Terlezat di Dunia

Selasa, 20 Maret 2012

makanan lezat
Hidup di dunia ini tentunya kita takkan pernah lepas dengan yang namanya makanan. Yah hal tersebut tak lepas karena makanan merupakan kebutuhan primer manusia. Tentunya selama perjalanan hidup yang telah kita lalui, sudah begitu banyak jenis makanan yang kita makan sehari-hari. Sebagai seorang yang tinggal di Indonesia, kita takkan asing dengan makanan seperti nasi, bakso, soto, mie ayam, sate dan lain-lain. Hem malah jadi lapar... Selain di Indonesia, diberbagai belahan dunia ini juga mempunyai jenis-jenis makanan yang memiliki karakteristik masing-masing dan tentunya juga lezat. Walaupun pasti ada beberapa jenis makanan yang mungkin tak cocok dgn lidah kita. Tahukah kalian apa saja makanan yang paling lezat di dunia? Beberapa waktu yang lalu situs cnngo.com membuat daftar 50 makanan terlezat dari berbagai dunia. Mulai dari makanan eropa, amerika, asia dan lain-lain. Saya disini akan mencoba untuk repost makanan apa saja yang dimaksud itu. Untuk lebih jelasnya mari kita simak bersama-sama 50 Makanan Terlezat di Dunia versi cnngo.com...

Daftar 50 Makanan Terlezat di Dunia:



50. Goi Cuom, Vietnam

goi cuom


49. Lechon, Philippines

lechon


48. Parma Ham, Italy

parma ham


47. Fettucini Alfredo, Italy

fettucini alfredo


46. Maple Syrup, Canada

maple syrup


45. Roti Prata, Singapore

roti prata


44. Laksa, Singapore

laksa


43. Fajitas, Mexico

fajitas


42. Hamburger, Germany

hamburger


41. Galbi, Korea

galbi


40. Bibimbap, Korea

bibimbap


39. Masala Dosa, India

masala dosa


38. Warm Brownie and Vanilla Ice Cream, Global

warm brownie and vanilla ice cream


37. Potato Chips, United States

potato chips


36. Moo Nam Tok, Thailand

moo nam tok


35. Neapolitan Pizza, Italy

neapolitan pizza


34. Shrimp Dumpling, Hong Kong

shrimp dumpling


33. Seafood Paella, Spain

seafood paella


32. Lobster, Global

lobster


31. Fried Chicken, United States

fried chicken


30. Cheeseburger, United States

cheeseburger


29. Chili Crab, Singapore

chili crab


28. Barbecue Pork, Hong Kong

barbecue pork


27. Tacos, Mexico

tacos


26. Penang Assam Laksa, Malaysia

penang assam laksa


25. Chocolate, Mexico

chocolate


24. Fried Rice, Thailand

thai fried rice


23. Bulgogi, Korea

bulgogi


22. Egg Tart, Hongkong

egg tart


21. Fish 'n' chips, England

fish and chips


20. Pho, Vietnam

pho


19. Green Curry, Thailand

green curry


18. Croissant, France

croissant


17. Gelato, Italy

gelato


16. Kebab, Turkey

kebab


15. Ice Cream, United States

ice cream


14. Satay, Indonesia

satay


13. Chicken Rice, Singapore

chicken rice


12. Kimchi, Korea

kimchi


11. Lasagna, Italy

lasagna


10. Massaman Curry, Thailand

massaman curry


9. Peking Duck, China

peking duck


8. Ramen, Japan

ramen


7. Dim Sum, Hong Kong

dim sum


6. Som Tam (Papaya Salad), Thailand

som tam


5. Pad Thai, Thailand

pad thai


4. Tom Yam Goong, Thailand

tom yam goong


3. Sushi, Japan

sushi


2. Nasi Goreng, Indonesia

nasi goreng



1. Rendang, Indonesia

rendang


Wah hebat ya ternyata makanan Indonesia menjadi makanan terlezat di dunia, bangga Indonesia...

Sumber: cnngo.com


Description: 50 makanan terlezat di dunia, makanan lezat, makanan lezat dunia

»Baca selengkapnya...

 
 
 
 
Copyright © 2009 - 2013 Masih Mencatat
Mixed template from: blogspot-templates.org